WhatsApp pekan ini diterpa serangkaian isu tak sedap. Mulai rumor bakal
dimatikan, hingga pengguna yang diharuskan bayar lisensi Rp 300 ribu.
Apa yang terjadi?
Mengutip beberapa sumber, sejumlah isu di atas adalah HOAX semata. Ya, tak hanya BBM yang kerap jadi media melintasnya kabar
sampah via Broadcast Message (BM). WhatsApp juga demikian. Sebab,
aplikasi ini miliki fitur BM pula yang bisa merantaikan pesan.
Dan berikut pesan berantai yang bergulir di WhatsApp sepekan ini:
“WhatsApp dinonaktifkan pada 28
Januari. Pesan dari Jim Balsamic (CEO WhatsApp), kami telah kelebihan
pengguna dalam aplikasi pesan WhatsApp. Kami meminta pada seluruh
pengguna untuk meneruskan pesan ini. Jika tidak diteruskan, akun Anda
akan dinonaktifkan dalam hitungan 48 jam.”
Pengguna yang mendapati pesan tersebut wajib menyebarkannya kembali ke
pengguna lain. Jika tidak mereka akan dikenakan denda dengan membayar
lisensi USD 25 per bulan atau setara Rp 300 ribu.
Menanggapi perihal ini, WhatsApp lewat blog pribadinya menghimbau
pengguna untuk tidak mengindahkan apa yang tertulis di pesan berantai
tersebut. Yang melegakan kemudian, di pesan itu tidak tersemat malware yang membahayakan
pengguna.
WhatsApp kini jadi salah satu aplikasi pesan instan paling populer.
Mereka miliki 430 juta pengguna. Saban harinya, pesan teks yang
lalu-lalang melintas di WhatsApp capai 50 miliar pesan. (sid/dn)
Sumber: depoknews.com
EmoticonEmoticon